Slinder LPG terbuat dari besi baja, yang telah diuji oleh Dinas Pembinaan Norma-norma Keselamatan Kerja sesuai dengan standar test 4.B240 Interstate Commerce Commission (ICC). Berat botol/ tabung LPG tertera pada badan tabung. Berat isi sesuai dengan ketentuan yang telah ditentukan. Valve/Klep adalah perangkat slinder /tabung /botol LPG.
Untuk para pelanggan atau pemakai LPG diharapkan :
 Belilah LPG pada dealer yang resmi dengan identitas yang jelas
 Jangan menyerahkan botol/tabung kosong sebelum menerima botol/tabung isi
 Mintalah selalu bukti pembayaran pembelian
 Timbanglah botol/tabung LPG sebelum anda membayar. Cocokkan berat botol/tabung LPG ditambah dengan berat isi
 Pada saat membeli tabung, valve/klep harus tertutup dengan segel. Untuk keaslian isi botol/tabung segel terbuat dari alumunium (rain cap)
 Segel jangan dibuka terlebih dahulu sebelum ada pengecekan tentang botol /tabung itu sendiri
 Goyanglah botol/tabung LPG, jangan menerima botol/tabung LPG yang berbunyi. Bila berbunyi segeralah tukar pada agen atau dealer resmi LPG
 Ceklah botol/tabung LPG dengan air pada valve/klep. Bila terjadi penggelembungan udara, anda punya hak untuk menukar botol /tabung LPG selama segel belum dibuka
 Pastikan bahwa pada lubang valve/klep ada rubber seal atau ring karet yang mengatur saluran gas ke regulator untuk mengamankan aliran gas. Bila tidak ada ring karet pada botol/tabung LPG, mintalah pada dealer LPG anda, karena ring karet tersebut gratis (fasilitas dari tabung)
 Botol/tabung LPG yang ada isinya ataupun kosong agar ditempakan pada ruangan yang terbuka dan teduh
 Botol/tabung kosong jangan didekatkan pada nyala api yang terbuka, sebagai contoh : lampu, minyak, dan bunga api
 Berilah alas pada botol/tabung LPG dengan roda atau papan minimal 2 cm, agar tidak bersentuhan langsung dengan tanah
 Gunakanlah regulator yang aman dan selang 500 psi sesuai standar dan lakukan pengecekan dan perawatan regulator dan selang secara rutin
Petunjuk penghematan LPG :
 Nyala api jangan melebihi dari permukaan yang dipanasi
 Aturlah pengeluaran gas dari botol/tabung LPG dengan memutar tombol/knop pada kompor sesuai dengan kebutuhan
 Setelah kompor tidak digunakan, tombol penyalur gas LPG pada kompor di’OFF’ kan (hentikan aliran gasnya)
 Perhatikan apabila ada suara yang berdesis sewaktu pemasangan regulator ke mulut botol/tabung LPG berarti ada kebocoran dan jangan diteruskan pemasangan regulator tersebut dan segera laporkan pada dealer terdekat
 Rain cap atau segel pada botol harus selalu terpasang. Jangan menerima botol/tabung LPG jika rain cap rusak atau tidak ada
Petunjuk Penanggulangan Kebakaran Akibat LPG :
Apabila terjadi kebocoran gas LPG dan menimbulkan kebakaran maka tindakan darurat yang harus dilakukan adalah :
 Jangan Panik !!
 Jangan disiram air, jangan ditutup pakai karung/keset basah, jangan disiram pasir !!
 Segera lepas regulator dari tabung, kemudian bawa tabung secepatnya keluar sejauh mungkin
 Lalu padamkan api yang ada seperti biasa

Oleh: cakri123 | 15/10/2009

KEPEMIMPINAN

Kepemimpinan yang kuat secara manajerial adalah kemampuan pimpinan (Supervisor/Team Leader) mengaktualisasikan gagasannya dalam realitas kehidupan secara nyata (disiplin,konstan sale, build crew), tidak hanya pandai bicara,tetapi juga mampu mewujudkan apa yang dikatakannya menjadi kenyataan.
Satunya kata dengan perbuatan seorang pimpinan tidak hanya mampu memimpin team/crew secara efektif,tetapi juga dapat membangun jaringan kerja sama yang produktif,seorang pemimpin (supervisor/team leader) harus bisa membangun sistem manajemen yang baik dan sehat,sehingga siapa pun yang masuk ke dalam sistem itu,dengan sendirinya akan bekerja secara baik,dinamis dan produktif,untuk kepentingan yang lebih besar (menjadi manager);dan bukan sebaliknya (menjadi tukang servis).

Oleh: cakri123 | 02/10/2009

KOMPETITOR

1. Apa itu kompetitor?
Asal kata : to compete = berlomba/bersaing
Kompetitor = peserta lomba lain/pesaing/pemain lain

2. Asal kompetitor
a. dari luar : mulanya bisnis/usaha/produk tersebut berjalan sendiri dan sukses
(untung)merajai pasar,kemudian orang lain melihat kesuksesan tersebut
dan ingin juga membuat bisnis/usaha/produk yang sama dengan harapan
dapat juga merasakan hasil yang sama atau lebih.Contoh : penjual
handphone dan vouchernya, atau air isi ulang. Kompetitor ini biasanya
perlu proses belajar sehingga rentan gagal.
b. dari dalam : bekas/ex. Pegawai perusahaan,biasanya sudah merasa menguasai sistem
bisnis/usaha/produk dari perusahaannya dulu, kemudian karena tertarik
untuk mendapatkan uang lebih banyak maka orang tersebut
mendirikan/membuat bisnis/usaha/produk sendiri. Biasanya orang
tersebut juga akan menggunakan sumber daya manusia yang kebanyakan
juga diambil dari perusahaannya dulu, dengan alasan tidak perlu dilatih
lagi, sudah kenal sehingga bisa dipercaya dan sudah mengerti tentang
sistem kerja bisnis/usaha/produk tersebut (Cuma beda bendera, tapi
produk sama).Kompetitor ini biasanya cepat sekali berkembang,tapi juga
bisa cepat jatuh karena penerapan sistem yang salah/menyimpang, terjadi
konflik manajemen/kepentingan karena diisi orang-orang yang merasa
bisa dan pengalaman, tidak adanya visi dan misi yang jelas,fokus pada
bagaimana mendatangkan uang sebanyak-banyaknya,secepat mungkin.
Untuk ini diperlukan pemimpin yang punya skill kepemimpinan dan
manajemen yang baik,tentunya harus punya visi dan misi serta
kepribadian yang baik.

3. Kerugian dan Keuntungan adanya kompetitor
a. Kerugian
– mengurangi pangsa pasar/mengurangi keuntungan
– banyak SDM perusahaan yang keluar/dibajak kompetitor karena merasa di perusahaan lama nasib tidak berubah,tertekan,dsb, dengan tujuan mencari hidup lebih baik (penghasilan dan karir, dan fasilitas) SDM tersebut keluar dan bergabung dengan kompetitor yang nota bene biasanya memberikan janji-janji dan fasilitas ini itu jika SDM tsb bergabung dengan mereka.
– Menambah biaya pengeluaran untuk promosi,inovasi produk,efisiensi dan pelatihan SDM.
b. Keuntungan
– perusahaan yang tadinya terlena dan puas,akan bangun dan membuat
terobosan-terobosan baru/perubahan sehingga bisa bertahan dalam
persaingan dengan kompetitor, contoh: restrukturisasi & konsilidasi internal
sehingga tercipta organisasi yang lebih solid;membuat inovasi-inovasi
produk atau jasa yang baru.
– SDM perusahaan akan terlatih untuk bisa bertahan,berkembang dan berpikir
secara lebih efektif,inovatif dan efisien,sehingga kualitas SDM dengan sendirinya meningkat

4. Hal-hal yang diperlukan untuk menghadapi kompetitor
a. adanya visi & misi yang jelas (perusahaan & individu)
b. integritas berupa komitmen,loyalitas, percaya diri/no fear,kerjasama yang tulus, semangat kerja yang pantang menyerah, dan keberanian untuk mencoba hal-hal baru
c. sistem punishment & reward yang berjalan baik, tanpa pandang bulu/pilih kasih
d. inovasi produk dan jasa yang kontinu, dan selalu setting new goals
e. keterbukaan dalam berkomunikasi,bukan hanya top down tapi mau menerima feedback dari bottom up,sehingga suasana kekeluargaan tetap terjaga dan tidak mudah untuk berprasangka buruk thd perusaahaan atau orang lain.

“We are not The First but We are The Best”

Oleh: cakri123 | 02/10/2009

dream of destiny

Jangan terlalu berfokus pada kekurangan, cacat, aib, kelemahan yang ada pada dirimu sebab hal itu hanya akan menjadikan Anda orang rata-rata. Tapi fokuslah pada karunia, talenta, bakat, kelebihan yang ada dalam dirimu sebab dengan demikian Anda akan masuk dalam kelompok 1% orang yang sangat berhasil

Oleh: cakri123 | 28/09/2009

13 Ciri Perilaku Kemiskinan

  1. Berpikir hal-hal yang kecil dan mudah dicerna, tidak mau berpikir hal-hal yang besar dan rumit
  2. Membuang waktu dengan hal-hal yang tidak produktif (main biliar, gaple, nongkrong, begadang, tripping, dugem, ke Time Zone sampai subuh)
  3. Bila mencapai suatu pencapaian tertentu langsung cepat merasa puas dan selalu berkata ‘sudah sukses’
  4. Sering berkata “Kita harus menikmati hidup”, walau kenyataannya masih menganggur
  5. Sulit untuk diajak bekerja keras, sebaliknya menyodorkan syarat-syarat/minta imbalan terlebih dahulu sebelum melakukan tugas-tugas dan kewajibannya
  6. Waktu kerja maksimal 3-4 hari/minggu, sisanya digunakan untuk menikmati hidup (filsafat OJO NGOYO)
  7. Jam kerja yang dirasakan ideal (09.00 – 14.00), takut bekerja lebih keras karena kelak merasa ‘takut diperbudak’
  8. Sebentar-sebentar ingin pulang kampung (seperti tukang becak/PRT/babu/kuli bangunan/ sopir dll)
  9. Seringkali memanfaatkan fasilitas orang lain a.l.: pinjam duit, minta uang rokok, pulsa HP, pinjam motor – tanpa ada kemampuan sama sekali untuk mengembalikan (ngemplang)
  10. Tidak bisa menerima kemajuan/kesuksesan orang lain, sirik/dengki, padahal kemajuan orang lain dicapai dengan kerja keras dan banting tulang saat si miskin berleha-leha
  11. Rajin sembahyang dan minta berkah agar berhasil tapi tanpa usaha kerja keras yang nyata, sebaliknya orang sukses berdoa setelah bekerja keras dan mensyukuri pemberian-Nya
  12. Kalaupun bisa menerima sukse oranglain dengan decak kagum sementara di hari yang terdalam merasa perih dan penyesalan tiada akhir (nasi sudah menjadi bubur)
  13. Kalaupun ada sisi kemauan untuk merubah citra diri, tapi setelah mencoba kanan kiri, cari relasi, timbul rasa rendah diri akhirnya bunuh diri
Oleh: cakri123 | 28/09/2009

Salam Kenal

Blog ini baru saja dibuat, so maaf atas keterbatasannya

Oleh: cakri123 | 28/09/2009

Hello world!

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!

Kategori